Selasa, 22 November 2016

Setetes Keberanian Untuk Berkata


ferawati

Mengapa kau selalu memandang padanya, tak bisakah kau melihat padaku yang selalu ada untukmu. Mengapa harus dia yang menjadi alasan kau tersenyum dan menangis? Sedang dia begitu acuhkan dirimu? dikalah kau dilukai oleh wanita yang kau dambakan, wanita yang dimatamu begitu sempurna dan pantas untuk memiliki hatimu. Tahukah kau bagaimana hancurnya hatiku? Aku menangis dalam kesendirianku, dengan hati yang masih enggan untuk berkata kepadamu. Tak bisakah kau memberiku kesempatan untuk menjaga hatimu? Akan kupastikan untuk memberimu cinta yang tak kau dapati dari dia. Aku tahu dan menyadari tentang kecantikan ini yang jauh dari dia ( wanita yang kau kagumi). Seperti inilah aku seadanya, aku tak secantik dan seanggun dia. Aku hanya mencintaimu dengan kata tulus bukan karena apa kelebihanmu. Bahkan semua kekuranganmu itu, bagiku itu indah. Dimataku kau begitu sempurna, aku hanya ingin mencintaimu seadanya. Rasanya lelah memendam rasa ini, aku ada di sana dikalah kau galau dan terluka oleh dia.  Tapi, kau tak memberiku kesempatan untuk memiliki hatimu dan menjaganya. Apa salahnya dan apa kurangku?  Jika terus begini, haruskah terus kupendam perasaan ini? Mengapa kau hanya terus berfokus padanya? Cobalah untuk melihat padaku layaknya kau melihat dia? Jika kau terus berfokus padanya, bagaimana dengan cinta ini? Dari awal kumengenal-mu, saat itu kita masih sama-sama merupakan mahasiswa tingkat pertama di sebuah universitas yang sama dengan jurusan yang sama. Saat pertama kumelihatmu, yakinlah bawah cinta dan rasa ini muncul begitu saja . Mungkinkah ini yang dikatakan orang cinta pada pandangan pertama? Kitapun semakin dekat karena memiliki hobby yang sama, dan sering satu kelas dan sekelompok dalam mengerjakan tugas dari dosen. Mungkin ini cara Tuhan membuat aku dan kamu dekat, dan semakin dekat. Lalu, aku semakin mencintai dan menganggumimu dalam diamku. Namun, bagaimana dengan kamu? Kamu malah terus menceritakan dan menganggumi dia. Salah satu cewe yang begitu populer di universitas kita. Apakah aku juga harus jadi populer seperti dia  supaya kau memandang padaku layaknya kau memandang dia? Kita sudah bersama melewati hari bersama selama dua tahun hanya sebagai teman baik, kini izinkan aku untuk mengungkapkan persasaanku. Aku tak ingin hanya sebagai teman  denganmu. Aku ingin melewati hari bersamamu sebagai wanitamu ( pacarmu). Haruskah aku yang memulai untuk memberitahu tentang perasaanku? Tak bisakah kau melihatnya lalu berpaling padaku?
                                                             
                       .   .  .  .  .  .  .

Waktu itu, sebelum libur semester dimulai ditengah keramaian dan hiruk pikuk music dan canda tawa di kampus dengan suasana natal yang begitu indah. Iya, karena waktu itu ada perayaan natal di kampus  sebelum libur semester dimulai. Namun, kau dan aku berada di suatu tempat yang tidak jauh dari keramaian itu. Waktu itu, aku menarik tanganmu dan menggenggamnya dan mengajakmu ke sana, seakan tak ingin lagi kulepaskan genggaman itu. Ingin kuterus berlari dan membawamu pergi darinya, agar tak ada dia dan mereka dan hanya ada aku dan kamu iya hanya  kita berdua. Lalu, kita berhenti di suatu tempat yang jauh dari keramaian. Kita mengambil tempat untuk duduk  di bawah terangnya bulan dan bintang yang bertaburan begitu indah di langit seakan memberi isyarat agar kau mau pahami dan menerima hatiku.
“Smith, aku rasa aku harus mengatakan ini” Sambil menggenggam tangannya. “ Aku ingin kamu  tahu mengenai perasaanku kepadamu ini. Sesungguhnya dari awal kita bersama, tak pernah sedikitpun aku berharap untuk sekedar berteman baik denganmu” Air mata sepertinya jatuh bahkan tak tertahankan dan  terus turun  membasahi pipinya. Bagaimana tidak, dia berkata dengan segalah tetes keberanian yang dia miliki. “ Aku ingin bersamamu menikmati birunya langit bukan sekedar teman baikmu. Aku ingin memiliki hatimu dan menjaga hatimu sebagai wanitamu” Ini sungguh memalukan, harus mengatakan ini. Namun, aku lelah terus berpura- pura dengan perasaan ini. Aku lelah menyelipkan perasaanku dibalik tawaku. Aku benci harus terus begini. Setelah mendengar semua itu dari gea, smith yang tadinya tegang dan begitu penasaran lebih erat lagi menggenggam tangannya gea lalu membiarkan kepalahnya gea  terjatuh dipundaknya. Seakan memberikan jawaban bawah bersandarlah padaku dan terus seperti ini. Aku ingin bersamamu seperti ini untuk melewati hari selanjutnya.

Asrama Kompas Putri Banda Aceh, 23 November 2016

Minggu, 02 Oktober 2016

Gratefully



















Di kalah sang mentari menampakan cahayanya

Bermula dari timur dan terus tergeser ke barat

Di sana banyak insan yang bergegas dengan rutinitasnya

Tak kalah oleh rentetan list tugas siap dikerjakan

Memohon kemudahan untuk semuanya


Sangat banyak yang terpikir

Lalu kau melupakan tuk hening sejenak

Menuturkan rasa syukur untuk  hari baru

Mohon, jangan lupakan penolong setiamu


Di setiap sibukmu

Di setiap bahagiamu

Di setiap rutinitasmu

Haturkan syukur bagi-Nya

Lalu mulailah semua

Dengan hati yang tak lupa bersyukur

Yang terus memberi kehangatan bagi setiap insan yang kau temui

02 Oktober 2016
KFC Simpang Lima Banda Aceh

Di Sela Waktu




Ferawati


Ketika hatiku telah dimilikimu
Bagaimana bisa aku menjalin
cinta dengan dia
Haruskah kujalani hanya untuk sebuah status
Coba membuka ruang untuknya
Akankah berpindah lalu berpaling dari feel ini
Kau hanya acuhkan lalu diam
Diammu sungguh egois demi bahagiamu
Lalu bagaimana denganku
Waktu telah berlalu, tapi tidak dengan dirimu
Kau hanya memutuskan hubungan
Tidak dengan rasa sayang dan cintaku
Tidak juga dengan rinduku
Yang tak lekang oleh tergantinya tahun
Di sela waktu aku sangat rindu
Kadang tak sadar adanya air mata di pipih
Tak harap kau pahami rasa ini
Biarkan kujalani, 
hingga berujung atau tak berujung
Kini biarkanlah berlalu seperti ini

 Sabtu, 01 Oktober 2016
 Suzuya Mall Banda Aceh, Indonesia 

Senin, 25 Juli 2016

Jatuh Cinta Bukan Kesalahan






Terima kasih Tuhan Yesus, selalu memberi kelegaan, penghiburan dan kekuatan. Renungan yang sangat indah dan menyentuh hati saya. Perasaan itu, serahkan kepada Tuhan, jika kau tak mampu.
   
Aku menikmati perjalanan menuju rumahku di dalam bus yang sedang melaju.
Sampai tiba-tiba aku teringat seseorang dan hal itu membuat perasaanku menjadi tidak nyaman.

Aku berkali-kali menghembuskan nafasku, berharap perasaan ini segera berlalu dari dalam hatiku.
Ku sandarkan kepalaku di kursi dudukku dan memejamkan mataku, beberapa detik kemudian... dan astaga bayangannya datang kembali.
Ku buka mataku dan bertanya pada diriku sendiri.

Apakah aku jatuh cinta?
Aishh... mendengar pertanyaannya saja aku sudah merinding dan... takut.

Lalu aku bertanya pada Bapa, Sumber segala jawaban.
”Bapa, apa yang terjadi denganku? aku takut jika hal itu benar“

Bapa menjawabku dengan lembut. “Nak, setiap hal yang terjadi dalam hidupmu berada dalam kuasaKu, bahkan di saat hatimu bertemu dengan hatinya. Aku membuat segala sesuatu indah tanpa kesalahan. Tidak ada yang perlu kau takuti atau tutupi dariKu“

Aku bertanya kembali.
“Jadi jika aku jatuh cinta, tidak salah?“

JawabNya padaku :
“Jatuh cinta bukan kesalahan Nak, menyukai seseorang juga bukan kesalahan.
Selama hatimu tetap tertuju padaKu maka kau pasti akan melihat tuntunanKu agar kau dapat mengendalikan perasaanmu dan meresponnya dengan benar, sampai waktunya nanti Aku menyatukanmu dengan pria yang sudah Kutetapkan”

Lalu aku bertanya lagi :
”Jadi apakah ini waktu yang tepat bagiku untuk memiliki pasangan?”

Bapa membawaku kepada pengertian bahwa saat ini Ia sedang mempersiapkan seorang pria yang terbaik, yang sepadan denganku, yang sudah Ia tetapkan dari semula.

Bapa sedang menempa dia dalam karakternya bukan menjadi seorang yang sempurna tetapi seorang pria yang mau mengambil tanggung jawab dan menghidupi tujuan hidupnya,
pria yang mencintai Tuhan melebihi cintanya padaku,
pria yang akan menjagaku dari hawa nafsunya sendiri,
pria yang tetap mengasihiku walau di tengah konflik dan masa yang berat,
pria yang meletakkan Kristus sebagai Kepala dalam kehidupannya dan mencari kehendak Tuhan sebelum memutuskan suatu perkara.

Sampai waktunya nanti dia akan memintaku langsung dari Bapa untuk menjadi penolong keduanya setelah Bapa, dan mengajakku berjalan bersama untuk menggenapi panggilan muliaNya.

Dan di waktu yang sama, Bapa pun sedang menempa hidupku untuk menjadi seorang wanita yang berfungsi melalui kepekaannya, dan kuat karena mengandalkanNya,
wanita yang mengasihi Tuhan lebih daripada apapun,
wanita yang tahu bagaimana mengatur dirinya sendiri sebelum ia mengatur rumah tangganya,
wanita yang dapat menjaga kesucian dan kekudusannya ,
wanita yang perkataannya membangun, tepat waktu dan manis didengar,
wanita yang tunduk dan taat pada otoritasnya,
wanita yang cantik karena memiliki hati yang lemah lembut dan bersedia diajar.

Lalu satu pertanyaan terakhirku kepada Bapa :
"Bapa, lalu kapan Kau akan mempertemukan aku dengannya?“

Bapa tersenyum lembut sambil berkata, ”setelah kau menyelesaikan tanggung jawab dan mengalami arti kasih di masa singlemu. Saat itulah Aku akan membawamu masuk ke dalam level-level kehidupan selanjutnya untuk mengalami arti kasih di setiap masa dalam hidupmu“

Yah aku percaya Bapa sedang bekerja, tanganNya terus merenda suatu karya yang mulia, sebuah cerita cinta yang dimulai dari hati yang murni dan mengasihi Dia, yang ditulis oleh Sutradara yang terhebat.

Akh, akhirnya bus yang ku tumpangi sudah berhenti di halte tujuanku.
Perjalanan yang luar biasa malam ini karena aku belajar sesuatu yang baru lagi.

Terima kasih Bapa, aku tahu aku tidak perlu takut untuk mengakuinya.
Yah, aku mengatakannya padamu Bapa, putrimu telah jatuh cinta.
Tetapi perasaan ini aku serahkan padamu, supaya Kau mendaur ulang kembali menjadi kasih yang tidak egois dan tetap murni sampai hatiku berhenti pada pria yang tepat, yang Kau tetapkan dari semula.

Renungan ini dari akun line @Jesus Army

Selasa, 19 Juli 2016

Lupa Diri




Saat di sana mereka tertawa bahagia

Di sini ada yang terluka 

Terluka oleh ulah sang penguasa

Penguasa yang lupa akan identitas dan tugasnya

Dia buta, dibutahkan oleh kenikmatan sesaat

Seakan pikun kalau itu bukan miliknya


Tak seharusnya kau bahagia dan tertawa 

Atas apa yang bukan milikmu

Berikanlah kepada yang berhak menerima

Percayalah , itu bukan kebahagiaan yang sesungguhnya

Walapupun itu nikmat, kau juga tahu bawah itu hanya sementara




resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut
Copyright © 2014 S O M E T H I N G