Rabu, 09 April 2014

Kuyakin Pertolongan Tuhan tak akan terlambat bagiku



Awalnya saya memasuki gerbang sekolah Adhi Luhur bersama dengan teman-teman saya yang lain hanya sekedar mengambil formulir. Harapan saya ialah diterima di SMA Negri 1,  namun harapan saya berbeda dengan fakta yang terjadi. Ternyata Tuhan memunyai rencana lain. Saya tidak diterimah di SMA Negri 1. Saya diterimah di SMA YPPK Adhi Luhur. Saya mendaftar di Asrama putri St. Theresia. Langkah pertama yang harus saya lewati untuk menjadi siswa Adhi Luhur ialah dengan mengikuti POSAL. Hati saya takut melihat kakak-kakak yang membentak kami dengan suara yang keras. Senyumanpun tidak mereka berikan. Namun, hati saya bisa sedikit tenamg dengan adanya kakak-kakak penghibur. Saya sudah ingin memundurkan diri dari semua ini. Namun, satu hal yang membuatku semangat,  beliau adalah yang telah membut saya yang dulunya penakut menjadi berani. Beliau selalu berpesan” Maju terus pantang mundur.” Kiranya kalimat ini memiliki kekuatan yang besar, sehingga membuat saya dan teman-teman yang lainnya terus bersemangat dan bisa bertahan sampai sekarang. Akhirnya POSAL pun telah berlalu, kini saya dan teman-teman yang lainnya boleh mengenakan kostum SMA berlambangkan ayam jago di dada.
Hari pertama saya mengenakan kostum SMA adalah saat yang tak akan pernah saya lupakan. Hari itu sangat istimewa bagi saya. Kami pun mulai belajar. Awalnya saya bersemangat belajar. Saya berusaha untuk mendapatakan nilai yang baik dengan nilai ketuntasan yang bisa dikatakan tinggi untuk orang seperti saya yang memiliki pengetahuan standar. Semester pertama pun berlalu. Nilai rapot saya bisa dikatakan baik. Dalam arti bahwa semuanya tuntas. Liburan semester pun berlalu dengan cepat. Saya dan teman-teman yang lainnya harus belajar lagi. Pada saat awal masuk saya bersemangat. Namun, entah di tiup angin apa? Ada sebagian dari semangat saya pergi. Saya mencoba memberikan semangat pada diri saya dengan berbagai hal, tapi sayang sekali hal itu sulit. Yang bisa saya lakukan ialah berusaha untuk tetap belajar dengan semangat yang masih tersisa. Tak lupa saya  memohon pertongan dari Yang Maha Kuasa. Semester ke-dua pun berlalu, puji Tuhan nilai-nilai saya  semuanya tuntas, namun sayang sekali nilai saya menurun seakan – akan semangat saya yang pergi ini ikut membawa pergi sebagian nilai saya. 
Pada saat kelas satu beban pelajaran yang harus saya pelajari begitu banyak. Saya berharap setelah kelas dua semangat saya yang pergi itu bisa kembali. Ternyata Tuhan mendengar harapan saya, semangat saya  kembali lagi. Namun di semester tiga ini saya harus berjuang lebih dari kelas satu karena, di semester tiga ini beban saya bertambah dengan bertambah tingginya  nilai ketuntasan untuk semua mata pelajaran. Ditambah lagi saya harus menulis karya ilmiah. Puji Tuhan semester pertama boleh saya lewati dengan nilai rapot yang baik. Namun, bagi saya nilai-nilai tersebut belum cukup. Harapan saya ada yang belum terwujud. Mungkin Tuhan mencari saat yang tepat. Yang  saya pikirkan saat itu dan saya berkata dalam hati” Nilai berapa pun yang saya peroleh, saya harus bersyukur karena,  dengan bersyukur saya pasti akan puas.” Setidaknya kalimat tersebut membuat saya bersyukur kepada Tuahn atas nilai-nilai yang telah saya peroleh.
Tidak terasa libur natal yang telah saya lewatkan bersama adik-adik dan orangtua saya di kampung berlalu dengan cepat. Perjuangan saya belum selesai, saya harus kembli ke kursi pertahanaan agar saya tidak jatuh. Seperti baterai yang habis terisi penuh tak tahu kenapa semangat saya yang hilang semuanya telah kembali. Mungkin semangat saya selama ini pergi ke kampong saya. Jadi, mungkin libur natal ini saya pergi mengambil kembali semangat saya yang pergi. Ternyata semangat yang telah  saya peroleh  kembali mampu membuat saya  untuk tetap bertahan untuk berjuang- dan berjuang. Tapi, saya ini bukan manusia super yang tahan terhadap semua masalah yang datang. Pertahanan saya mulai diuji oleh Tuhan. Banyak sekali hal-hal yang membuat saya terbebani. Tuhan memberikanku sedikit cobaan. Kata saya dalam hati”Akankah saya akan bertahan?” Jawab saya” iya. Saya harus bertahan cobaan ini hanya sementara. Tuhan tidak akan memberikan hambanya cobaan melebihi batas kemampuaan saya . saya tahu Tuhan melihat semua usaha saya. Biarlah semua terjadi menurut kehendakmu Tuhan. Saya percaya pertolonganmu tak akan terlambat bagi saya Tuhan.” Setidaknya kalimat di atas menjadi obat vitamin yang mampu menopangku, agar saya tidak jatuh.
Dengan beban ini mungkin Tuhan ingin saya merasakan berat-nya memikul salib. Mungkin dengan beban ini  Tuhan mau mengajarkan kepada saya agar tetap bersemangat. Seperti Tuhan tidak menyerah dan tidak mengeluh saat memikul Salib ke puncak Golgota. Maka saya juga tidak boleh menyerah pada apapun yang terjadi. Saya akan mencoba melakukan apa yang saya bisa. Namun, biarlah semua itu terjadi menurut kehendak-NYA. Saya percaya pasti saat itu pun akan datang. Saat masalah- masalah ini memiliki solusinya. Saat Tuhan menolong saya. Saya percaya Tuhan tidak membiarkan saya sendiri memikul beban ini.

SMA YPPK Adhi Luhur, Nabire-Papua

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut
Copyright © 2014 S O M E T H I N G