Kamis, 10 Maret 2016

Tak Peduli Walau Kau Hitam







Lahir dan tumbuh di tanah emas membuatku tak lupa akan keagungan Tuhan yang sekaligus menciptakan selubung manusia hitam lengkap dengan budaya yang beragam. Tertegun saat kutulis asumsiku ini. Waktu tetap berdetik namun banyak hati tidak berkelit, tidak sedikit orang di luar sana (dalam lingkup AL) mengintrover diri untuk tidak berbaur dalam suatu perbedaan ras. Hal ini cenderung pasif dan lebihnya lagi orang-orang seperti ini menganut faham apatisme yaitu memunyai sikap yang tidak peduli. Syukurlah pola pikirku yang dulunya sama seperti orang-orang tersebut hilang tanpa jejak.
Hal ini bermula ketika saya memasuki kancah “Ayam Jago”. Sistem revolusioner yang mulai ditanamkan sejak mengikuti POSAL hingga detik ini tentu merupakan tolak ukur terbesar bagi diri saya. Menghabiskan setiap separuh hari dengan anak-anak kulit hitam tidak membuatku terlihat eksentrik di mata umum. Kami terbentuk menjadi manusia muda yang berbeda ras karena memiliki kepedulian sosial dan memanuti angkatan sebelumnya yang terlebih dahulu loyal terhadap sesama. Ketika menginjak sekolah pada masa tahun pertama saja anak-anak kulit hitam yang tak cukup lama kukenal pada pekan posal seakan-akan menjadi terpatri denganku. Ragu untuk berotonom dalam menyelami setiap ilmu menjadi alasan terbesar saya untuk melampaui lintas batas. Melayani anak-anak kulit hitam setiap kali kesulitan belajar dan  menjalani setiap sisi kehidupan bersama. Kami Heboh terlebih saya, saling menularkan budaya masing-masing, seperti halnya dalam berbahasa daerah serta bertukaran hasil budaya.
Melintasi terlebih melampau batas-batas maksimum demi menjelajahi satuan manusia kriting nan unik membuatku kagum dan memeroleh kenikmatan tersendiri dalam melebarkan sayap pergaulan. Semangat militan yang tumbuh semakin membuatku terbantu untuk memertahankan keorisinalitas budaya bergaulku ini. Hidup bersama mereka seakan hidup seperti lembaran cerita yang tak pernah usai. Keakraban ini masih kuanut hingga sekarang. Trimakasih nogei…. ( Mariani Adventiana Mangkut)



Tulisan di atas ini ditulis oleh salah satu sahabat saya waktu kami masih duduk di kelas XI SMA YPPK Adhi Luhur Nabire. 

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut
Copyright © 2014 S O M E T H I N G