Tak Peduli Walau Kau Hitam
Lahir dan
tumbuh di tanah emas membuatku tak lupa akan keagungan Tuhan yang sekaligus
menciptakan selubung manusia hitam lengkap dengan budaya yang beragam. Tertegun
saat kutulis asumsiku ini. Waktu tetap berdetik namun banyak hati tidak berkelit,
tidak sedikit orang di luar sana (dalam lingkup AL) mengintrover diri untuk
tidak berbaur dalam suatu perbedaan ras. Hal ini cenderung pasif dan lebihnya
lagi orang-orang seperti ini menganut faham apatisme yaitu memunyai sikap yang
tidak peduli. Syukurlah pola pikirku yang dulunya sama seperti orang-orang tersebut hilang tanpa jejak.
Hal ini
bermula ketika saya memasuki kancah “Ayam Jago”. Sistem revolusioner yang mulai
ditanamkan sejak mengikuti POSAL hingga detik ini tentu merupakan tolak ukur
terbesar bagi diri saya. Menghabiskan setiap separuh hari dengan anak-anak
kulit hitam tidak membuatku terlihat eksentrik di mata umum. Kami terbentuk
menjadi manusia muda yang berbeda ras karena memiliki kepedulian sosial dan
memanuti angkatan sebelumnya yang terlebih dahulu loyal terhadap sesama. Ketika
menginjak sekolah pada masa tahun pertama saja anak-anak kulit hitam yang tak
cukup lama kukenal pada pekan posal seakan-akan menjadi terpatri denganku. Ragu
untuk berotonom dalam menyelami setiap ilmu menjadi alasan terbesar saya untuk
melampaui lintas batas. Melayani anak-anak kulit hitam setiap kali kesulitan belajar
dan menjalani setiap sisi kehidupan
bersama. Kami Heboh terlebih saya, saling menularkan budaya
masing-masing, seperti halnya dalam berbahasa daerah serta bertukaran hasil
budaya.
Melintasi
terlebih melampau batas-batas maksimum demi menjelajahi satuan manusia kriting
nan unik membuatku kagum dan memeroleh kenikmatan tersendiri dalam melebarkan
sayap pergaulan. Semangat militan yang tumbuh semakin membuatku terbantu untuk
memertahankan keorisinalitas budaya bergaulku ini. Hidup bersama mereka seakan
hidup seperti lembaran cerita yang tak pernah usai. Keakraban ini masih kuanut
hingga sekarang. Trimakasih nogei…. ( Mariani Adventiana Mangkut)
Tulisan di atas ini ditulis oleh salah satu sahabat saya waktu kami masih duduk di kelas XI SMA YPPK Adhi Luhur Nabire.
0 komentar:
Posting Komentar