Mereka” Indonesia” Selayaknya Parasit
Ini hanyalah sebuah tulisan yang
terlintas ketika membaca status ataupun tulisan mengenai Kemerdekaan Papua.
Mengenai betapa inginnya warga Papua hidup bebas dan merdeka. Merdeka yang dimaksud
di sini ialah lepas atau berdiri sendiri sebagai negara sendiri. Saya rasa
semua warga Papua tak terkecuali dalam hati kecilnya pasti ingin merdeka dari Indonesia.
Ketika Tanah Papua yang menjadi
domain (wilayah) orang Papua yang berambut keriting dikuasai oleh mereka yang
bukan orang Papua. Ketika semua aspek kehidupan dari kesehatan, pendidikan,
ekonomi semua diambil alih oleh mereka dan seakan-akan mereka adalah pemilik
tanah Papua. Seakan-akan merekalah yang lebih layak untuk menikmati semua dan
orang Papua yang menjadi pemilik wilayah tersebut hanya menjadi penonton.
Saat itulah orang Papua pun merasa
bawah mereka yang bukan asli Papua menjadi seperti parasit dan mengambil alih
semua yang ada. Menguasai daerah yang mereka tempati selayaknya parasit. Saat parasit itu mengambil semua yang ada dan
bahkan tidak menyisahkan untuk tuan rumah (Hospes), hospespun merasa sakit karena yang menjadi
miliknya diambil oleh parasit.
Saat itulah Tuan rumah (hospes) akan
mencari cara untuk menyingkirkan si parasit agar tidak mengambil alih semua
yang menjadi miliknya. Seperti itulah orang Papua, ketika mereka merasa apa
yang menjadi milik mereka diambil terus-menerus pasti akan mencari cara untuk
bebas dari sang penguasa (pencuri) itu. Dan bagaimana cara bebas dari si
parasit, ialah “MERDEKA” itulah jalan keluar atau terapinya.
Sekarang pertanyaannya, kenapa
parasit dalam hal ini mereka yang bukan asli dan pemilik tanah Papua bisa
menguasai dan bertambah banyak di tanah kita? Siapa yang memberi kesempatan
kepada mereka? Siapa yang memberi peluang kepada mereka? Jawabannya ialah”
KITA, ORANG ASLI PAPUA SENDIRI” Dalam hal ini bertindak sebagai hospes (tuan
rumah). Mereka itu seperti parasit, mereka datang ke Papua karena mereka mau
bekerja untuk mencari sesuap nasi. Dalam hal ini untuk mempertahankan diri agar
tetap bisa bertahan hidup. Salah kita sendiri kenapa kita mau mempersilahkan
meraka ke rumah kita. Sekarang mereka telah bertambah banyak dan berkembang
biak di sana untuk tetap bertahan hidup. Mereka akan terus mengambil apa yang
menjadi milik kita. Apa yang menjadi pekerjaan kita. Semua
akan terus diambil oleh mereka.
Apakah kita orang asli Papua mau dan
tidak malu jika disuruh buka warung dan
jualan, menjadi pengojek, menjadi penjual, menjadi supir taksi. Sayangnya, kita orang asli Papua belum bisa
dan mau menjaga rumah kita sendiri dengan pekerjaan-pekerjaan sederhana itu.
Mereka melihat peluang itu dan mereka datang. Menggantikan kita pemilik
sesungguhnya dari pekerjaan-pekerjaan itu.
Sekarang kita bilang mau merdeka. Bagimana
caranya? Untuk merdeka dan bebas dari parasit yang membuat kita tidak nyaman,
yang seharusnya kita lakukan ialah mengambil ahli semua pekerjaan-pekerjaan yang yang diambil ahli
oleh si parasit, dengan cara apa, mari kita orang asli Papua menjadi pemimpin dan
pemegang semua pekerjaan-pekerjaan itu. Jangan biarkan parasit yang menjadi
pemimpin dan penguasa atas Rumah ( tanah) kita. Mari, kita bertekun dalam
belajar dan kita rebut kembali dan menjadi penguasa atas tanah kita. Kita
singkirkan si parasit itu dari tanah kita ke tempat asalnya. Agar, kita bisa
hidup bebas di tanah kita sendiri.
luarbiasa, sangat benar sekali..
BalasHapusmaka itu marilah kita tekun menekuni profesi kita masing-masing
Kesimpulan Yang baik
BalasHapus"Mari, kita menekuni profesi kita masing-masing"
Nice posting de...
BalasHapuskeep blogging...
kosa..
konjungan balik yo...
Thankz kaka
Hapus