Papua Wilayah Kita, Bukan Mereka
papua1.kemenag.go.id |
Bumi ialah domain ( wilayah) manusia. Dan surga ialah domain Allah. Tuhan telah menciptakan kita untuk memerintah di
bumi. Tuhan yang telah menciptakan
manusia dan seisinya memberikan kuasa kepada kita untuk memerintah dan
mengaturnya. Namun, kita harus ingat memerintah dan mengatur itu berlawanan
dengan memiliki. Tuhan memberikan kepada kita untuk menjaganya. Dari kata
menjaga jelas bawah bumi dan isinya itu bukan milik kita. Tuhan menitipkannya
kepada kita untuk merawat, mengatur, menjaganya. Bila manusia merasa memiliki maka kita berada
dalam bahaya besar. Dengan adanya rasa atau keinginan untuk memiliki sehingga
terjadilah perebutan kekuasaan dan aset. Itulah setidaknya khotbah singkat yang
disampaikan oleh pendeta saya.
Saat mendengar khotbah itu saya
ingat kembali tanah Papua. Yang karena rasa memiliki yang tinggi saling bunuh
membunuh sesama Papua. Saling membunuh karena wilayah. Saling membunuh karena
jabatan. Tak kalah, banyak
pejabat-pejabat daerah merasa bawah dialah yang berkuasa di daerah itu. Padahal
dia dipilih rakyat untuk mengatur rakyat. Untuk mensejahtrakan rakyat dengan
pembangunan yang baik. Baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya.
Rasa memiliki enggan menjadikan
petinggi-petinggi masyrakat menjadi koruptor. Uang rakyat untuk kesehatan
dikantonginya tanpa ada rasa bersalah. Uang rakyat untuk pembangunan pendidikan
dikantonginya pula. Sehinggga tak banyak masyrakat yang bisa melanjutkan
pendidikan. Tak banyak masyrakat yang putus sekolah karena biaya. Dan yang
paling parah ialah tak banyak masyrakat yang bisa membaca dan menulis. Fasilitas
untuk pendidkan yang sangat rendah membuat kita tertinggal dengan mereka yang
ada di luar sana. Dan saya rasa ini karena sifat manusia yang selalu ingin
memiliki.
Bumi ialah domain kita. Kita diberikan tanggung jawab dari Tuhan untuk mengatur
dan memerintahnya. Dan kita sebagai
rumpun Melanesia yaitu bangsa papua memiliki domain di Papua. Kita diberikan kuasa oleh Tuhan untuk mengatur dan
memerintah Papua. Bukannya, mereka yang datang dari luar papua yang mengatur
papua. Mari kita katakan kepada mereka bawah” Hei, kau jangan memerintah di domain saya.” Mereka datang bukan untuk mensejahtrakan
Papua. Mereka datang untuk menghancurkan. Mereka hanya ingin mengambil apa yang
seharusnya menjadi milik kita. Ingat, itu domain
kita bukan domain mereka.
Marilah kita sebagai orang papua
yang mengatur dan memerintah tanah kita papua. Akan terdengar lucu jika dokter,
sopir, pedagang, guru dan perawat yang
di papua bukan orang asli papua. Itu
bukan domain mereka saudara. Meraka
tak berhak menjadi dokter, sopir, pedagang di domain kita. Tuhan telah menyediakan wilayah bagi mereka. Jadi,
mari kita sebagai penduduk asli papua. Mari, kita bangun papua kita.
Mantap Dik,
BalasHapusBikin yang lebih kren lagi dari yang sebelumnya, baik itu tulisan maupun Bloggernya 'smangat saja' ..
iya bebei
HapusEihe untuk masukannya
GB bebei :)