Mengapa Di Aceh?
Tuhan, Kenapa kau mengirim saya di tempat ini. Saya
tidak suka tempat ini Tuhan. Saya sangat merindukan pulau Papua. Hari-hari yang
saya lewati di sinipun seperti dalam penjara. Tuhan, mengapa harus saya yang Tuhan
kirim ke Aceh. Saya merindukan keluarga saya. Saya ingin memeluk mama saya,
saya ingin memeluk bapak saya. Saya ingin bermain bersama adik-adik saya Tuhan.
Sepertinya untuk pulang ke Papua saja terasa lama. Untuk menunggu satu tahun
saja terasa seperti 10 tahun Tuhan. Apa lagi selama 5 tahun. Mampukah saya
bertahan di sini Tuhan. Mengapa harus di Aceh Tuhan?
Sepertinya menuggu sang mentari pagi saja seperti 1
tahun. Tuhan, saya ingin pulang ke Papua Tuhan. Saya sangat merindukan keluarga
saya Tuhan. Hanya bisa melihat foto mereka. Ingin sekali mencium adik-adik saya
yang masih imut-imut Tuhan. Tuhan apakah kau sengaja menempatkan saya di sini?
Apakah saya kuliah di Aceh ini adalah kehendakmu Tuhan? Apakah tempat ini adalah
jawaban dari doa saya? Tuhan saya selalu berdoa” Tuhan akan memberikan apa yang
saya butuhkan, bukan apa yang saya inginkan. Tuhan tahu yang terbaik untuk
saya. Biarlah saya berusaha semampuh saya, selebihnya Tuhan saya serahkan ke
dalam tangan_Mu Tuhanku.”
Tuhanku, jika saya kuliah di tempat ini adalah
kehendak-Mu Tuhan? Jika itu adalah jawaban atas doaku Tuhan? Kuatkan saya
Tuhan. Bantulah saya untuk tegar melalui hari-hari di tempat ini Tuhanku. Saya
harus nyaman berada di tempat ini, tapi sampai saat ini saya belum bisa tenang
berada di sini. Rasa rindu itu kadang datang tanpa saya undang. Rindu, akan
tanah papua dan family selalu membuat
saya tidak beta berada di tempat ini Tuhan. Setia saat dalam hati ini akan selalu
merindukan Papua di mana keluarga saya tinggal. Verry miss them. Seandinya saat
ini saya bias bersma-sama mereka.
0 komentar:
Posting Komentar